Tuesday, April 23, 2013

Mengapa Pembeli Mau Antre?

Produk yang dijual sama, bentuk atau karakter produk hampir sama, tempat berdekatan, bahkan bersebelahan. Namun, ada toko "A" laris sekali setiap hari, sedangkan toko "B" sepi. Bukan hanya sepi dalam satu atau dua hari, melainkan hampir setiap hari.

Mengapa bisa terjadi seperti itu? Di suatu bandara ada toko roti yang sangat laris (sebut saja toko "A"), bahkan banyak orang rela mengantre hingga berderet panjang. Tercium bau yang sangat harum dari toko tersebut karena roti dibuat saat itu juga di depan pembeli, fresh from the oven.

Mulai dari anak-anak hingga orangtua rela mengantre cukup lama untuk bisa menikmati roti tersebut. Ada yang membeli satu, namun ada juga yang membeli puluhan roti sekaligus. Ada yang untuk dimakan di tempat, namun ada pula yang dibawa pulang atau untuk oleh-oleh. Terlihat para karyawan toko roti itu sangat sibuk melayani pelanggannya. Mereka pun sangat cekatan, hingga puluhan roti hangat bisa tersaji dalam waktu singkat. Setelah sekian lama, toko roti "A" itu pindah lokasi.

Di tempat mereka yang lama ternyata dibuka toko roti sejenis dengan merek berbeda, tapi dengan harga, bentuk, rasa, dan aroma yang hampir sama (sebut saja toko "B"). Dengan mengusung produk yang mirip, dengan tempat yang sudah banyak dikenal orang, ternyata toko roti itu tetap sepi. Tidak seperti saat toko "A" berjualan di tempat tersebut.

Meskipun kini toko roti "A" lokasinya sudah pindah dan tempatnya tidak sebesar sebelumnya, rupanya tetap banyak pembeli yang rela mengantre panjang untuk mendapatkan roti yang dibuat dari toko "A". Padahal sebenarnya toko "B" lebih sepi sehingga pembeli tidak harus antre untuk mendapatkan roti.

Demikian juga di salah satu pusat perbelanjaan ternama di Jakarta, ada toko komputer yang letaknya berdekatan, bahkan bersebelahan! Namun, setiap hari toko "A" antrenya sangat panjang, sedangkan toko B terlihat sepi pembeli. Pertanyaannya, mengapa di toko roti “B” meskipun dengan produk yang sangat mirip baik dalam bentuk, rasa, ukuran, dan harga, namun sering sepi pembeli?

Padahal sebelumnya tempat tersebut pernah ditempati oleh toko "A" yang notabene sangat ramai. Mengapa toko komputer "B" sering sepi pembeli, padahal barang yang dijual, harga yang hampir sama juga? Mengapa pembeli lebih menyukai untuk rela antre lebih panjang di toko "A"? Padahal jika membeli di toko "B", sebenarnya tidak perlu antre (dan tempat antartoko juga berdekatan)?

Salah satu jawabannya adalah: Detailnya … Karena jika detailnya beda, hasilnya pun juga berbeda… Ternyata toko roti "A" memiliki detail yang berbeda dengan toko roti "B" salah satunya mengenai kualitas bahan roti, tekstur, dan inovasi produk yang mampu memikat orang untuk mau beli dan rela antre. Toko "A" ternyata membuat inovasi produk yang lebih beragam dan sesuai selera pembeli.

Toko komputer "A" bisa lebih ramai dibanding toko B di antaranya karena detailnya juga berbeda. Mereka ternyata menyediakan pelayanan via online yang up to datedan memungkinkan calon pembeli untuk bisa berinteraksi sebelum melakukan pembelian. Toko komputer "A" juga memberikan minuman secara gratis bagi pelanggan yang sedang menunggu.

Selain itu, para tenaga penjualnya juga sangat aktif untuk menyapa calon pembeli, lebih ramah, dan mampu memberikan berbagai penawaran yang menarik. Dengan begitu, awalnya calon pembeli tidak mengetahui akan keberadaan suatu produk, akhirnya mereka tahu produk itu ada dan ternyata bisa membantu pekerjaan mereka lebih mudah. Selain itu, toko "A" senantiasa memberikan berbagai katalog terbaru dan penawaran berbagai produk menarik.

Maka mendalami dan mempraktikkan enam human needs merupakan salah satu hal penting untuk menerapkan detail-detail tersebut. Selain membutuhkan kepastian, tentunya seseorang juga membutuhkan suatu pengalaman baru dalam hidupnya serta ingin juga lebih signifikan. Tidak ada salahnya jika Anda belajar dari kompetitor yang menurut Anda mungkin memiliki potensi lebih unggul di antaranya belajar detailnya secara positif.

Jika Anda ingin konsultasi lebih lanjut agar bisnis atau perusahaan Anda lebih dahsyat, silakan e-mail ke MarketingRevolution@ dahsyat.com. Dapatkan pula GRATIS !!! berbagai voucher diskon atau tiket seminar yang menarik (bagi yang terpilih), silakan e-mail sekarang juga ke alamat tersebut. Sampai jumpa minggu depan. Salam Dahsyat!

sumber : http://economy.okezone.com/read/2013/04/07/23/787556/mengapa-pembeli-mau-antre

Sunday, March 10, 2013

Cara Menyampaikan Penawaran dengan Direct Mail

Yang termasuk direct mail adalah surat, faksimile, e-mail, SMS, dan juga katalog. Direct mail merupakan salah satu cara untuk menyentuh target market.

Hal ini berbeda dari advertising karena cara menyentuh target market-nya berbeda. Biasanya direct mail lebih tepat ke target market dibanding iklan yang siapa pun membacanya atau bahkan siapa pun tidak membacanya.

Data Base (untuk direct mail). Tips untuk data base:
• List yang berkualitas adalah suatu keharusan. Untuk itu tanya kapan daftar nama itu disusun, berapa banyak orang yang sudah menggunakan hasilnya, dan apakah kita bisa berbicara dengan orang yang telah menggunakan list tersebut.
• Surat penawaran harus sangat menjual.
• Berikan tawaran menarik sehingga orang terus merespons.
• Follow up dengan telepon.
• Gunakan kata-kata yang merangsang dan menggambarkan penawaran.
• Selalu tes dan ukur.

Faksimile, tips untuk faksimile:
• Pengiriman harus jelas kepada nama dan posisi tertentu (lakukan survei lebih dulu siapa nama orang yang harus menerimanya).
• Follow up dengan telepon.
• Headine merupakan penawaran yang sensasional (USP).
• Gunakan program komputer yang mendukung (win fax).
• Berikan batas waktu (sense of urgention).
• Tes dan ukur.

E-mail (Electronic Mail).
Cara yang paling tradisional adalah mengirimkan email blast kepada banyak alamat email yang saat ini sudah mulai dilarang dan langsung disaring oleh komputer dan masuk ke spam.

Cara yang lebih anggun adalah dengan membuat blog, menulis artikel review, atau mengirimkan tips-tips rutin sehingga member yang kita kirimi penawaran sudah kenal dengan kita.

Ada baiknya gunakan affiliate marketing yaitu orang yang sudah mempunyai member, biarkan orang tersebut yang mengirimkan penawaran dan memberikan bonus khusus dari yang bersangkutan sendiri (bisa juga dari kita tetapi seolah-olah dari yang bersangkutan) kepada membernya. Dan affiliate marketer kita ini kita berikan bagi hasil.

Semoga Bermanfaat. Saya Tung Desem Waringin mengucapkan Salam Dahsyat.

http://economy.okezone.com



Cara Menyampaikan Penawaran dengan Direct Sales

 Direct Sales adalah penjualan yang dilakukan secara langsung kepada para target market. Orang-orang bagian penjualan adalah salah satu ujung tombak penting dalam pemasaran yang sekaligus merupakan bentuk faktor kali dari penjualan kita. Kita harus selalu memberikan insentif dan training yang memuaskan.

Tips:
• Punya script yang disiapkan untuk setiap situasi dan pertanyaan.
• Pastikan semua tim punya sales script.
• Ajarkan "Sales Magic", Membangun Kepercayaan dan Keakraban, Membangun Need, Teknik memberikan Solusi, Closing Sales, Handling Objection. Minimal menonton VCD Sales Magic by Tung Desem Waringin.
• Up Sell, Cross Sell, Down Sell.
• Adakan kompetisi antar-sales.
• Ajarkan cara menjual dengan emosi dan impian. Kalau tidak boleh dikatakan orang beli 100 persen karena emosi atau emosi dulu baru kemudian dilogiskan, oke deh 80 persen orang beli karena emosi. Maka tekankan bagaimana produk dan jasa tersebut akan merubah hidup mereka, bagaimana perasaannya ketika sudah punya. Betapa bangganya anak, suami atau istrinya. Fokus kepada emosional benefit (keuntungan secara emosi dari produk dan jasanya). Tanya pertanyaan yang fokus ke emosi.
• Ajarkan untuk Follow Up dan Follow Up. Statistik berbicara 72 persen penjualan datang dari empat persen orang yang ditolak lebih dari lima kali oleh prospek yang sama. Tentu saja prospek yang berkualitas.
• Baik diterima ataupun ditolak pastikan minta referral.
• Tes dan ukur. Bandingkan antara satu sales dan sales yang lain. Perhatikan cara kerja Top Sales, Buat Standard Operating Procedure & Sales Script-nya.
• Rayakan setiap pencapaian.

Semoga Bermanfaat. Saya Tung Desem Waringin mengucapkan Salam Dahsyat!
sumber : http://economy.okezone.com

Cara Menyampaikan Penawaran dengan Direct Agent & Telemarketing


marketing
 Jika produk-produk kita memiliki jangkauan (persebaran) yang luas, sebaiknya di setiap kota memiliki agen. Hal ini bisa dilakukan dengan franchise, cabang, distributor, multi level marketing, licensing.

Tips:
• Pastikan menguntungkan untuk agen dan untuk kita.
• Biarkan minimal ada dua agen di setiap kota.
• Berikan rabat selain diskon. Bila diskon saja agen cenderung bersaing menurunkan harga. Yang dimaksud rabat di sini mereka bayar terlebih dahulu dan bila mencapai target penjualan tertentu, beri tambahan rabat (diskon yang diberikan di belakang).
• Bujetkan dana marketing yang bebas dilakukan apapun oleh agen. Tes kreativitas mereka untuk berjualan. Dana ini boleh untuk insentif marketingnya, untuk hadiah, untuk iklan, dsb.
• Berikan laporan kepada masing-masing agen tentang hasil penjualan setiap agen agar mereka bersaing.
• Setiap ada agen yang penjualannya menonjol, cari tahu apa yang mereka lakukan. Kemudian sampaikan ke semua agen atau jadi program nasional.

Strategi Wal Mart, Hypermart terbesar di dunia, mereka mengizinkan masing-masing daerah untuk mengeluarkan sejumlah dana marketing tertentu. Kemudian selalu ada marketing manager yang turun ke daerah untuk mengawasi hasil kreativitas masing-masing daerah. Ketika ada yang bagus, mereka bawa ke kantor pusat untuk didesainkan program nasional.

Menyentuh target market dengan sepenuhnya menggunakan telepon. Untuk melakukan hal ini diperlukan sales script yang benar-benar teruji agar telemarketing dapat menyentuh target market yang tepat.

Tips:
• Pastikan list yang dipunyai sesuai dengan target market dan update.
• Gunakan telemarketer yang berpengalaman.
• Pastikan mempunyai sales script plus PSM (penawaran yang sangat menarik dan bisa dipercaya).
• Kombinasikan dengan direct mail. Dengan kombinasi telemarketing dengan direct mail penjualan Anda bisa meningkat delapan kali lipat dibanding telemarketing saja atau direct mail saja.

Semoga Bermanfaat. Saya Tung Desem Waringin mengucapkan Salam Dahsyat!
sumber : okezone.com